ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN DAN MODEL SPRINGATE PADA SUB SEKTOR MANUFAKTUR PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2021

Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi financial distress perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dua model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Altman dan model Springate. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji tingkat keakuratan dari kedua model tersebut dalam memprediksi financial distress. Selanjutnya, penelitian ini juga akan mengidentifikasi penyebab perusahaan yang mengalami distress. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel purposive dengan menggunakan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa model Altman mampu memprediksi kondisi keuangan yang buruk sebanyak 14 dari 55 sampel yang telah diteliti. Model Springate memprediksi financial distress sebesar 34,54% dari total 55 sampel. Menurut penelitian, model springate memiliki tingkat akurasi tertinggi, yakni 34%. Sementara itu, model altman hanya mencapai akurasi sebesar 25,45%. Penyebab PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) mengalami kerugian dengan kasus beras oplosan, gagal membayar utang, dua mantan direksi yang melakukan kecurangan atas laporan keuangan. PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) menanggung kerugian bersih. Utang dari perusahaan tiap tahunnya meningkat. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) meperoleh laba bersih tercatat mengalami penurunan. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) Dikarenakan tingginya harga bahan baku produk tersebut, fluktuasi harga dapat berpotensi mengurangi margin. Akibat Pandemi Covid-19, banyak pembeli yang menunda atau mengurangi pembelian dari perusahaan. PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) kurangnya inovasi dalam pengembangan produk baru. PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) ketidakmampuan perseroan untuk menekan beban pokok penjualan atau cost of good sold (COGS).
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the prediction of financial distress in food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange using the Altman model and the Springate model, to test the accuracy of each model in predicting financial distress and the causes of companies experiencing distress. The sample technique used is purposive sampling with certain criteria. The results showed that the altman model predicted financial distress for 14 out of 55 samples. The Springate model predicts financial distress in 19 out of 55 samples. The Springate model is the model that has the highest accuracy rate of 34%, while the Altman model obtains an accuracy rate of 25.45%. The reason why PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) suffered losses was the case of mixed rice, failed to pay debts, two former directors who committed fraud on financial reports. PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) suffered a net loss. The debt of the company increases every year. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) recorded a decrease in net profit. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) has a high raw material price, so price fluctuations have the potential to narrow margins. The Covid-19 pandemic has resulted in many buyers delaying or reducing purchases from companies. PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) lacks innovation in developing new products. PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) is the company's inability to reduce the cost of goods sold (COGS).